SEMARAK BELAJAR BAHASA SANTUN DI SMAN 1 NAMANG

MENGGALI POTENSI SISWA DALAM KOMPETENSI BAHASA INDONESIA, KANTOR BALAI BAHASA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MENGADAKAN KEGIATAN SEMARAK BELAJAR BAHASA SANTUN DI SMAN 1 NAMANG

NAMANG, 21 September 2020. Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, seperti kata atau gerakan bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu. Di era globalisasi ini banyak sekali teknologi yang bernuansa digital dalam menyampaikan komunikasi tersebut antara lain melalui handphone (HP), laptop bahkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga dapat berbicara tanpa harus si pemilik ATM keluar rumah untuk memproses kegunaannya. Namun terkadang kecanggihan teknologi yang dimiliki membuat tidak sedikit netizen berinisiatif negatif hanya untuk kepentingan atau popularitas seseorang baik secara lisan maupun tulisan.

Senin (21/09/2020) bertempat di SMAN 1 Namang tim Kantor Balai Bahasa Kepulauan Bangka Belitung mensosialisasikan komunikasi berbahasa yang baik yang dibalut dalam kegiatan ‘Semarak Belajar Bahasa Santun’.  Tim yang diketuai oleh Yani Paryono dengan 2 orang Duta Bahasa yang diwakilkan oleh Rianto masih berstatus Mahasiswa UBB dan Annisa Nastiti, S.Pd. sebagai guru SMP Negeri 2 Koba mendapat sambutan dari Jumani, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Namang. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Dalam perspektif orang awam, belajar Bahasa Indonesia sangatlah gampang karena Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Bangsa Indonesia, tetapi faktanya mempelajari Bahasa Indonesia tidak semudah yang kita bayangkan. Banyak pencapaian yang tidak standard dan tidak maksimal ketika dilaksanakan penilaian terhadap kompetensi penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Alhamdulillah anak didik kami sangat antusias dengan kegiatan ini, sekitar 50 an anak didik kami mengikuti kegiatan ini.” Ujar Jumani, Kepala SMAN 1 Namang yang memiliki kualifikasi latar belakang Pendidikan Bahasa Indonesia ini.

Pada kesempatan itu juga, Yani Paryono menyampaikan bahwa sebagai generasi setidaknya menghindari komunikasi yang kurang bermanfaat dan membuat kata-kata atau tulisan bernada meresahkan sehingga menimbullkan pertengkaran dan kesalahpahaman. Apalagi informasi tersebut disiarkan langsung di media sosial. “Santun bahasa merupakan indikator berkomunikasi dalam berinteraksi sosial. Apa dan bagaimana kompetensi santun bahasa harus dimiliki oleh para peserta didik agar peserta didik belajar dan menularkan ilmunya yang mereka dapatkan sehingga bisa diterapkan dengan baik khususnya di sekolah, media sosial, dan lain-lain. Semoga kedepannya diharapkan adanya pengembangan nilai-nilai kesantunan berbahasa sebagai kajian utama kita dalam menuju generasi yang santun dalam berbahasa.” Jelas Yani Paryono.

Sumber         : SMAN 1 NAMANG

Penulis          : SURYANI, S.Pd (GURU SMAN 1 NAMANG)

Fotographer: istimewa Muchamim Nur Fauzin (SMAN 1 Namang)

Editor            : SIHONO WIDODO, S.Pd (Kasubbag  TU CABDINDIK WIL II)

About admin

Lihat Juga Laman ini..

Peresmian dan Penandatanganan Mou SMK Binaan Yamaha Bersama CV Sumber Jadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *