DWI MEYQASARI, S.Pd GURU SOSIOLOGI SMAN 1 LEPAR PONGOK MENGHARUMKAN PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KOBA, 15 September 2020. Ditengah keterbatasan akses dan fasilitas serta situasi pandemic COVID-19 yang mewabah, Pendidik SMAN 1 Lepar Pongok berhasil mengharumkan nama pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tingkat nasional. Perjuangan Dwi Meyqasari, SPd, Perempuan kelahiran Belitung 30 tahun silam ini yang telah 2 tahun mengabdikan diri di SMAN 1 Pulau Lepar Pongok berhasil mengangkat ilmu pendidikan sosiologi yang menjadi latar belakang pendidikannya yang di balut wawasan ideologi Pancasila dan diaplikasikan olehnya dalam pembelajaran kunjungan rumbah (Home Visit) kepada anak didiknya di SMAN 1 Lepar Pongok yang akhirnya membawa dirinya menjadi Juara III Video Best Practice Pada Kegiatan Pancasila GOES TO MALL yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penetapan pemenang lomba tertuang pada Surat Kepala PPPPTK PKn dan IPS Kemdikbud RI tanggal 7 September 2020, nomor : 2397/B6.12.3/PP/2020, perihal : Pengumuman.
Dalam laman resminya, PPPTK PKn dan IPS Kemdikbud RI menerangkan bahwa kegiatan Best Practice Guru Tahun 2020 ini bertujuan untuk mendorong aktualisasi nilai-nilai pancasila dengan tema “Membumikan Nilai – Nilai Pancasila Melalui Praktik Terbaik Guru Sebagai Inspiratif Dalam Menghadapi Masa Normal Baru” dengan sub tema ‘Praktik Terbaik Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pembelajaran di Kelas’, ‘Praktik Terbaik Guru Dalam Menanamkan Nilai – Nilai Pancasila Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler’, ‘Praktik Terbaik Guru Dalam Menanamkan Nilai – Nilai Pancasila Melalui Budaya Sekolah’ dan ‘Praktik Terbaik Guru Dalam Menanamkan Nilai – Nilai Pancasila Melalui Kemitraan Dengan Keluarga, Masyarakat, dan Instansi Pemerintah atau Swasta’.
Cabdindik Wilayah II berkesempatan berbincang-bincang dengan Dwi Meyqasari melalui sambungan whatsApp. Berikut kutipan pembicaraannya:
Cabdindik Wil II : | Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bu Dwi Meyqasari, dengan Bapak Sihono Widodo, kasubbag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II. Dapat nomor Ibu dari Pak Jasman Kepala SMAN 1 Lepar Pongok. Sebelumnya kami ucapkan selamat kepada ibu telah menjadi juara III dalam lomba pembuatan video best practise kegiatan Pancasila Goes to Mall yang diselenggarakan oleh P4TK PKn dan IPS Kemdikbud RI. Cabdindik Wilayah II memiliki website terkait informasi perkembangan pendidikan di Wilayah Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Dalam kesempatan ini kami akan memberitakan keberhasilan ibu untuk diketahui insan pendidikan di Provinsi Bangka Belitung umumnya dan Cabdindik Wil II khususnya. Apakah ibu bersedia untuk kami wawancara i? |
Dwi Meyqasari: | Waalaikum salam. Terima kasih pak atas apresiasinya. Inshaa Allah bersedia pak. |
Cabdindik Wil II: | Ibu mendapatkan informasi ada lomba pembuatan video best practise kegiatan Pancasila Goes to Mall ini dari mana? |
Dwi Meyqsari: | Saya dapat di grup AGUPENA BABEL pak yang kebetulan saya baru diajak gabung ke grup guru guru babel menulis tersebut setelah saya mengikuti pelatihan best praktis yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi dengan pemateri bapak Sabarudin pada waktu sebelumnya pak. |
Cabdindik Wil II : | Motivasi ibu mengikuti lomba ini bisa dijelaskan? |
Dwi Meyqasari: | “Sebenarnya saya sudah lama tidak mengikuti lomba karya tulis setelah diangkat menjadi PNS akhir tahun 2018 silam. Sebelumnya saya suka sekali mengikuti ajang lomba karya tulis seperti ini. Dengan adanya lomba karya tulis ini saya termotivasi untuk kembali masuk ke dunia tulisan ini setelah vakum selama beberapa tahun agar skill menulis saya tidak hilang karena sudah lama tidak menulis.” |
Cabdindik Wil II : | Prosedur ibu mengikuti kegiatan Ini seperti apa? |
Dwi Meyqasari: | Dalam pendaftaran kami diminta untuk melampirkan karya tulis best practice dari pihak P4TK PKn dan IPS. Panitia menyeleksi semua karya tulis guru yang mendaftar dan ditetapkan 9 orang peserta dari guru guru dari MA, SMA dan SMK se Indonesia yg masuk ke babak selanjutnya. 9 orang peserta yg terpilih ini termasuk halnya saya diberikan apresiasi untuk menjadi narasumber dalam webinar nasional dengan judul “Membuminya Nilai Pancasila” dengan pesertanya berasal dari guru-guru PKN dan IPS se Indonesia. Dikesempatan kami diminta untuk membagikan hasil best praktice yg telah kami buat kepada bapak ibu guru peserta webinar tersebut. Tahapan selanjutanya seharunya bersama perwakilan beberapa siswa kami harus mengkampanyekan hasil best practice di Mall. Namun karena kondisional pandemi COVID-19 akhirnya rangkaian kegiatan lomba tersebut di ubah. Setelah webinar kami semua para peserta yg terpilih berhak masuk babak final. Di sesi babak final ini sebagai penilaian akhir kami diminta untuk membuat video dari best praktice yg telah di susun dalam tulisan sebelumnya. Dan video tersebut dijadikan sebagai penilaian akhir dari lomba untuk penetapan juara 1,2 dan 3 serta favorit. Sebenarnya saya merasa kurang percaya diri dengan hasil video yg saya buat tersebut. Karena hanya menggunakan HP dan alat seadanya karena penilaiannya terdiri dari orisinalitas, konten video, kualitas tekhnik, dan penggunaan bahasa. Apabila dibandingkan peserta dari tempat lain pastinya video nya jauh lebih bagus dari pada yangg saya bikin karena mereka memiliki alat yg lebih lengkap dan ada tenaga khususnya untuk membuat video tersebut. Makanya kemudian saya mencari solusi mencari dukungan untuk masuk ke dalam pemenang favorite saja. Karena hanya membutuhkan viewer dan like dari pendukung. Di bantu kepala sekolah, rekan rekan kerja dan keluarga, kami berusaha mencari dukungan melalui grup grup media sosial facebook, dan whatsapp. Namun ternyata takdir berkata lain. Tetap viewer dan like saya masih kalah dengan peserta dari pulau Jawa. Namun ada rasa yg tidak terduga setelah melihat pengumuman pemenang selanjutnya. Tertulis nama saya sebagai juara III. Meski hanya membawa juara III, tapi itu semua sudah sangat luar biasa bagi saya. |
Cabdindik Wil II : | Konteks materi pembelajaran sosiologi ibu dalam video best practise bisa dijelaskan seperti apa? |
Dwi Meyqasari: | Materinya tentang ilmu sosiologi sesuai kurikulum diaplikasikan melalui metode Home visit beraktualisasikan Pancasila yg digunakan untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran sosiologi. Dalam pelaksanaan Home Visit dan pembuatan video best practice, dukungan dari warga sekolah seperti Kepala Sekolah, Guru Kelas, Guru BK sangatlah luar biasa membantu bagi saya. Hal yg ingin sampaikan disini yaitu tentang ada alternatif solusi yang bisa digunakan ketika pembelajaran masa covid saat dirumahkan mengalami hambatan seperti kurangnya partisipasi belajar siswa di mata pelajaran saya. Kata orang Bangka ‘Asak Kawa Pasti Pacak’. Siswa yang bermasalah dalam partisipasi pembelajaran menjadi prioritas utama untuk dikunjung untuk mencari tahu titik masalah dari ketidak mampuan mereka untuk ikut serta dalam proses pembelajaran jarak jauh itu juga faktor sebagai penduduk baru di Pulau Lepar ini, belum banyak orang yang saya kenal jadi akhirnya sekalian mencari kenalan baru disini dan juga memahami bagaimana karakter masyarakat agar saya tahu cara penanganan siswa siswa disini bila mempunyai masalah. |
Cabdindik Wil II : | Ibu mengampu pembelajaran sosiologi yang diaktualisasikan dengan falsafah Pancasila. Seperti kita tahu bahwa filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Bagaimana cara ibu memberikan pengajaran kepada anak didik terutama di SMAN 1 Lepar Pongok tentang cara pandang, nilai dan substansi dari Pancasila itu sendiri? |
Dwi Meyqasari: | Aktualisasi penggunakan nilai nilai Pancasila disini diterapkan di dalam hidden proses pembelajaran sosiologi itu sendiri dalam peranannya sebagai pengontrol tingkah laku siswa. Seperti dalam mata pelajaran sosiologi yang saya ampuh dalam best praktis ini. Secara tidak langsung disadari atau pun tidak disadari proses dari usaha untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa yg saya lakukan dalam mata pelajaran ini. Menganut nilai kerja keras, kerjasama dan gotong royong serta empati yg merupakan cerminan dari nilai nilai yg terkandung dalam pancasila itu sendiri. Seperti contoh pada sila ke-4, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyarawatan Perwakilan dimana bila dilihat dari sisi sosiologisnya pendekatan kekeluargaan yang saya gunakan melalui silahtuhrahmi dengan orang tua siswa sebagai mitra sekolah mempunyai makna tersebut. Dengan adanya kerjasama ini, duduk bersama dengan orang tua, mencari tau akar permasalahan siswa yg minim keikut sertaaannya dalam belajar ketika dirumahkan, serta mencari solusi bersama orang tua menjadi cerminan yg baik dalam proses pembelajaran yang bermakna yang mengedepankan isi dari Pancasila sila ke-4 ini. |
Cabdindik Wil II : | Sebagai guru sosiologi di SMA yang terletak di Pulau Lepar Pongok, bagaimana ibu menilai realitas pelaksanaan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Pulau Lepar Pongok? |
Dwi Meyqasari: | Sangat baik, masyarakat pulau ini dalam keseharian telah menerapkan nilai Pancasila seperti gotong royong, dan asas kekeluargaan yg terlihat masih sangat kental dan dimiliki oleh masyarakat di Pulau Lepar ini. |
Cabdindik Wil II: | Menurut ibu, bagaimana potensi kedepan anak didik ibu di Pulau Lepar Pongok dalam arah tujuan kehidupan mereka di masa yang akan datang? |
Dwi Meyqasari: | Anak di pulau ini sangat memiliki potensi untuk memajukan wilayahnya sendiri. Potensi anak disini untuk keluar menempuh pendidikan lebih tinggi dari SMA semakin hari semakin banyak. Sudah banyak warga menyekolahkan anak nya sampai ke Perguruan tinggi ataupun masuk sekolah kedinasan atau pun masuk angkatan. Hal menarik yang saya bisa lihat dari anak anak disini adalah kerja keras dari mereka diluar sekolah. Saya sering mendapati anak yang pulang sekolah atau libur disini mengisi waktu luangnya dengan bekerja sambilan bahkan sampai malam. Ada yg bekerja jadi tukang pengangkut sampah yang digaji dari desa, ada yang ke kebun atau sawah. Dan ada juga yang ke laut pada malam harinya. Tapi tetap masuk sekolah walau kadang disekolah kelelahan dan tidak jarang beberapa sering terlihat terlambat. |
Cabdindik Wil II : | Apa yang ingin ibu sampaikan kepada pemangku kepentingan pendidikan di Babel terkait masalah pendidikan, bisa itu tentang beasiswa, informasi digital pendidikan daerah, pelayanan publik dibidang pendidikan, mutu pendidikan daerah, dan lain sebagainya? |
Dwi Meyqasari: | Saya ucapankan Terima kasih yang sebesar-besarnya karena sudah diberi kesempatan untuk mengabdi di wilayah kepulauan seperti ini. Dimanapun para guru mengabdi dan ditempatkan tentunya tetap harus selalu mendedikasikan diri untuk berbuat demi kemajuan pendidikan generasi bangsa yang ada di wilayah tersebut. Bukannya ketika diberi amanah dalam mendidik generasi bangsa menjadi ASN yg di percaya oleh masyarakat justru malah makin loyoh loyoh. Terkait masalah pendidikan saya berharap di wilayah seperti pulau ini semoga mendapatkan perhatian yang lebih seperti dari pemenuhan fasilitas tempat tinggal untuk para guru yg mayoritas dari luar pulau, kemudian beasiswa bagi putra daerah atau pun guru guru seperti wilayah kepulauan yang lebih diperbanyak, ataupun penyediaan transportasi massal untuk siswa kesekolah seperti yangg dialami oleh wilayah kami saat ini yang mana masih kekurangan bus sekolah dan jumlah siswa yg menggunakan bis sekolah jauh lebih banyak dari pada tahun sebelumnya dan tidak tertampung lagi sekarang. |
Cabdindik Wil II : | Baik bu. Terima kasih wawancaranya. Sekali lagi selamat atas keberhasilannya. Pesan kami dari Cabdindik wil II, mohon berikanlah bekal ilmu dan pengetahuan yang baik bagi anak didik di SMAN 1 Lepar Pongok. Jangan cepat putus asa karena keterbatasan akses serta fasilitas dalam pengabdian ibu di Pulau Lepar Pongok. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh |
Dwi Meyqasari: | Terimakasih atas untuk kesempatan dan dukungan yang telah diberikan. Waalikumsalam Warahmatullhi Wabarakatuh. |
klik aja disini
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMAN 1 Jasman, M.Pd menyatakan apresiasinya terhadap pencapaian prestasi pendidiknya. “Alhamdulillah, kami sangat apresiatif dan berbangga dengan prestasi Ibu Dwi Meyqasari ini. Semoga prestasi ini menjadi pemicu semangat teman2 guru dan peserta didik utk lebih berprestasi. Sekolah dan guru akan terus bersinergi melaksanakan program pengembangan SMAN 1 Lepar Pongok yang kami cintai ini.” Terang Jasman.
Sumber: CABDINDIK WIL II
Penulis: JOKO SANTOSO, A.Md
Fotographer: Istimewa * (CABDINDIK WIL II)
Editor: SIHONO WIDODO, S.Pd (Kasubbag TU CABDINDIK WIL II)